DRL & Autolight Projects – Bagian 1

Sudah lama saya merencanakan pemasangan autolight namun terbentur pada konfigurasi headlight saat ini. Fitur autolight ini merupakan salah satu copotan modifikasi dari Outlander Sport saya yang telah dijual. Sebetulnya hanya ini yang saya copot khusus untuk Lancer EX dari sekian banyak modifikasi yang ada. Memang ada beberapa yang saya copot atas permintaan pemilik OS lain, seperti strut bar, sunglasses holder dan rear foglamp. Selebihnya saya biarkan saja karena memang repot jika harus dicopot semua.

Fitur autolight ini berfungsi untuk  menyalakan lampu saat kondisi gelap. Jika column switch berada posisi auto dan sensor membaca kondisi gelap, secara otomatis lampu akan menyala. Fitur ini berguna misalnya kita melewati terowongan atau masuk ke basement yang gelap, sehingga kita tidak perlu repot meyalakan/mematikan lampu. Selain itu juga berguna jika kita sering lupa mematikan lampu sehingga menghindari resiko aki tekor.

Masalahnya muncul saat saya menggunakan headlight versi aftermarket dengan desain angel eyes + led bar. Lampu ini menyala sebagai lampu senja menggantikan lampu kecil di sudut headlight pada versi OEM. Padahal saya ingin lampu ini selalu menyala di siang hari. Jika fitur autolight saya pasang maka saya akan kehilangan lampu ini (saat ini selalu saya nyalakan di siang hari). Akhirnya saya memutuskan untuk menambahkan satu lagi lampu yaitu warna merah pada projector, yang sering disebut devil eyes. Devil eyes akan bertukar posisi dengan angel eyes dan led bar sebagai lampu senja.

Opsi lainnya, jika tidak ingin melakukan modifikasi besar pada lampu adalah membagi fungsi angel eyes dan led bar. Salah satu menjadi DRL dan yang lainnya menjadi lampu senja. Tentu harus diperiksa terlebih dahulu apakah pembagian ini bisa dilakukan tanpa harus membuka lampu.

Pada posting sebelumnya, saya sudah menyiapkan tombol yang berfungsi sebagai on/off DRL. Tapi switch ini terdiri dari dua tombol dan merupakan switch model baru yang membutuhkan relay sebagai on/off. Karena saya belum pernah membuat relay (sudah ada rekan OSC yang membuat relay), maka project ini tersendat cukup lama. Ada rasa malas untuk mendisain relay sendiri sekaligus juga enggan untuk menggunakan jasa tukang langganan rekan OSC. Hingga akhirnya saya menemukan satu switch jenis lama milik Mitsubishi Carisma yang berfungsi on/off tanpa harus menggunakan relay.

Dengan switch baru ini, maka project autolight kembali dimulai. Untuk saat ini, illumination light bawaan switch yang berwarna putih sudah diganti dengan warna merah agar senada dengan seluruh lampu interior. Sambil tentunya mencari soket female yang pas. Stay tuned!!

 

2 thoughts on “DRL & Autolight Projects – Bagian 1

  1. ide nya oke sekali gan pasang fitur auto light..
    boleh juga dong bisikin tutorialnya sewaktu di pasang di outlander sport berikut part optional yg mesti di pesan.. hehehe..
    ane nyimak kelanjutanya gan…

    Like

Leave a comment